
Irama Jiwa – Setiap orang memiliki lagu favorit yang mampu menemani momen bahagia maupun sedih. Tapi apa sebenarnya yang membuat kita begitu menikmati alunan nada? Secara ilmiah, otak menyukai musik karena mendengarkan lagu dapat memicu pelepasan dopamin, hormon yang berkaitan dengan rasa senang dan sistem penghargaan di otak. Ketika mendengar musik, otak akan menebak nada atau irama berikutnya, sehingga tercipta perasaan aman dan kepuasan.
Selain alasan neurologis, musik juga memiliki peran sosial yang kuat. Berbagai genre, mulai dari pop hingga rock, membantu seseorang mengekspresikan identitas diri sekaligus membangun koneksi dengan orang lain. Fenomena ini menjelaskan mengapa otak menyukai musik tidak hanya untuk kesenangan pribadi, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan sosial dan pengalaman kebersamaan, seperti yang terlihat pada konser atau pertemuan penggemar musik.
Baca Juga : Kompetisi Menggambar Freestyle dengan Spidol Akrilik & Imajinasi
Musik memiliki pengaruh signifikan terhadap fungsi neurologis. Berbagai jaringan otak aktif ketika seseorang mendengarkan musik, dan hal ini memicu pelepasan neurotransmiter yang memengaruhi suasana hati. Musik yang menenangkan, misalnya, dapat menurunkan kadar adrenalin dan kortisol, hormon yang biasanya meningkat saat stres atau cemas.
Beberapa penelitian menunjukkan musik mampu meningkatkan dopamin, yang berdampak positif pada mood, rasa percaya diri, serta membantu melawan depresi. Prinsip neurologis “use it or lose it” menegaskan bahwa otak yang sering terstimulasi akan tetap aktif dan kuat. Dengan mendengarkan musik secara rutin, kemampuan kognitif dan kesehatan otak jangka panjang dapat terjaga, selain manfaat relaksasi dan peningkatan kualitas tidur. Penelitian terhadap penderita insomnia menunjukkan bahwa 80 persen peserta tidur lebih nyenyak setelah rutin mendengarkan musik klasik sebelum tidur selama beberapa minggu.
Banyak orang justru merasa nyaman mendengar lagu-lagu sedih. Hal ini dapat dijelaskan melalui konsep katarsis yang dikemukakan oleh filsuf Aristoteles. Musik atau karya seni yang bernuansa sedih memungkinkan pelepasan emosi, membuat pendengar merasa lega dan lebih tenang.
Beberapa studi mendukung hal ini. Penelitian dalam Journal of Aesthetic Education menunjukkan bahwa orang menikmati lagu sedih bukan karena melankolinya, melainkan karena musik tersebut membangkitkan emosi yang dalam dan membuat mereka merasa lebih hidup. Musik sedih mampu menciptakan resonansi emosional, membantu pendengar memproses perasaan, sekaligus meningkatkan kesadaran diri dan empati terhadap pengalaman orang lain.
Musik tidak hanya dinikmati untuk relaksasi atau hiburan, tetapi juga dapat memengaruhi produktivitas. Banyak orang memutar musik saat bekerja atau belajar untuk meningkatkan fokus. Jenis musik yang dipilih dapat memengaruhi efektivitasnya: musik instrumental tanpa lirik cenderung meningkatkan konsentrasi, sedangkan musik dengan tempo cepat dapat membangkitkan energi dan semangat.
Selain itu, musik juga terbukti bermanfaat saat berolahraga. Irama yang menyenangkan dapat mengurangi rasa lelah hingga 10 persen, membuat aktivitas fisik terasa lebih ringan dan menyenangkan. Musik memengaruhi ritme tubuh dan persepsi terhadap energi yang dibutuhkan saat bergerak, sehingga membantu mempertahankan motivasi dan konsistensi latihan.
Selain efek fisik dan kognitif, musik memiliki peran penting bagi kesehatan mental. Mendengarkan musik secara teratur dapat membantu menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan memperbaiki suasana hati. Aktivitas ini juga berkontribusi pada kesejahteraan emosional, meningkatkan rasa percaya diri, dan memberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Musik dapat dianggap sebagai “vitamin” untuk otak dan jiwa. Dengan menstimulasi berbagai jaringan saraf, meningkatkan pelepasan hormon bahagia, dan menciptakan ikatan sosial, musik menjadi salah satu bentuk terapi alami yang efektif. Baik itu lagu ceria untuk membangkitkan semangat maupun lagu sedih untuk melepaskan emosi, musik tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari manusia, menyatukan pengalaman, perasaan, dan kreativitas.
Simak Juga : Wisata Keluarga Murah, Lengkap dan Seru di Jogja Terbaru 2025