Irama Jiwa – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jadinya jika Bumi Berbentuk Kubus yang kita huni, bukan berbentuk bulat seperti sekarang, dengan enam sisi rata dan delapan sudut tajam? Ide ini terdengar mustahil, tetapi jika kita mencoba melihatnya dari sudut pandang ilmiah, banyak perubahan drastis yang akan muncul. Mulai dari gravitasi, atmosfer, hingga ekosistem, semuanya akan terdampak secara signifikan.
Bentuk Bumi Berbentuk Kubus memang tidak stabil secara fisika, sebab gravitasi akan selalu berusaha menarik massa menuju bentuk bulat. Namun, skenario ini memberikan kesempatan untuk memahami lebih jauh bagaimana hukum alam bekerja. Dengan membayangkan Bumi berbentuk kubus, kita dapat mempelajari kemungkinan yang terjadi pada lingkungan, teknologi, serta kehidupan manusia.
Pada Bumi berbentuk bola, gravitasi bekerja menarik semua benda menuju pusat planet. Namun, pada Bumi kubus, distribusi gravitasi akan berbeda dan terasa tidak merata di setiap sisi. Di tengah permukaan tiap sisi kubus, gravitasi mungkin terasa mirip dengan Bumi sekarang. Tetapi ketika bergerak ke arah tepi dan sudut, gaya tariknya akan semakin lemah.
Fenomena ini juga berarti banyak struktur alami, seperti sungai dan danau, akan mengalir atau terbentuk dengan cara yang jauh berbeda dibandingkan Bumi bulat.
Baca Juga : Jennie BLACKPINK Tergeser Karina sebagai Ambassador
Jika Bumi berbentuk kubus, topografi permukaannya akan sangat berbeda dari yang kita kenal. Setiap sudut kubus akan menyerupai gunung raksasa dengan ketinggian luar biasa, jauh melampaui Everest. Sementara bagian tengah sisi kubus bisa menjadi dataran luas yang relatif rata.
Geografi seperti ini akan menciptakan pemandangan menakjubkan sekaligus penuh tantangan bagi kehidupan dan perjalanan manusia.
Atmosfer Bumi bulat menyelimuti planet secara merata, tetapi pada Bumi berbentuk kubus, gravitasi akan menyebabkan udara terkumpul di bagian tengah sisi. Hal ini akan mengubah pola cuaca dan iklim secara drastis.
Dengan distribusi atmosfer seperti ini, sebagian besar permukaan Bumi kubus akan sulit dihuni, sementara hanya area tengah yang benar-benar mendukung kehidupan.
Bumi berbentuk kubus akan membagi planet menjadi enam wilayah besar yang terpisah. Masing-masing sisi memiliki kondisi iklim, atmosfer, dan gravitasi yang berbeda, sehingga membatasi interaksi antar-ekosistem.
Hal ini bisa mengurangi keragaman hayati global, tetapi juga memungkinkan evolusi spesies-spesies unik yang hanya ada di satu sisi kubus.
Jika manusia hidup di Bumi berbentuk kubus, peradaban akan menghadapi kesulitan luar biasa dalam membangun infrastruktur. Gravitasi yang berbeda-beda membuat desain bangunan dan transportasi harus disesuaikan dengan kondisi lokal.
Dalam dunia berbentuk kubus, manusia harus lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi untuk bisa bertahan hidup.
Simak Juga : Cerita Nadiem Makarim Soal Baca Buku dan Rindu Masakan Ibu