Irama Jiwa – Keffiyeh adalah kain tradisional Timur Tengah berbentuk syal persegi bermotif kotak-kotak khas, umumnya digunakan sebagai pelindung dari teriknya matahari, debu, dan pasir. Namun, dalam konteks perjuangan Palestina, keffiyeh telah menjelma menjadi simbol solidaritas, perlawanan, serta identitas yang sarat makna. Kehadiran Wanda Hamidah dengan keffiyeh di kapal bantuan menjadikan aksesori ini lebih dari sekadar penutup kepala.
Wanda Hamidah, aktris sekaligus aktivis sosial asal Indonesia, terlihat mengenakan keffiyeh saat berada di kapal bantuan menuju Gaza. Keputusan fashion sederhana ini memiliki bobot simbolis yang besar. Dalam unggahan Instagram pada 18 September 2025, ia menampilkan dirinya dengan scarf keffiyeh yang dililitkan di leher dan dipadukan dengan jaket merah tebal, coat, serta atasan hitam. Perpaduan ini tidak hanya menghadirkan kesan gaya, tetapi juga mempertegas posisinya sebagai satu-satunya wakil Indonesia dalam misi kemanusiaan tersebut.
Misi kemanusiaan menuju Gaza bukanlah perjalanan yang mudah. Wanda dan tim yang menumpang kapal Kaiser harus menghadapi cuaca buruk, termasuk angin kencang dan ombak tinggi yang membuat kapal mereka basah kuyup. Pada hari ketiga, kondisi ini memaksa tim untuk singgah di Italia guna mengisi bahan bakar dan memulihkan tenaga.
Kapal yang mereka gunakan sempat tidak dilengkapi dengan tracker, sehingga koordinasi dengan armada lain mengalami sedikit kendala. Meski demikian, semangat seluruh anggota tim tetap terjaga. Rasa tanggung jawab dan niat tulus untuk membantu warga Palestina membuat mereka terus melanjutkan perjalanan meski dihantam rintangan. Bagi Wanda, keffiyeh yang ia kenakan menjadi penanda keyakinan hati untuk terus maju.
Baca Juga : Slank Ogah Ikut Polemik Royalti, Fokus Kebaikan Industri
Keputusan Wanda untuk ikut serta dalam misi ini tidak datang tiba-tiba. Ia mengaku memiliki alasan yang sangat personal dan menyentuh hati. Sebagai seorang ibu dari empat anak, ia merasakan empati yang mendalam kepada keluarga-keluarga di Gaza yang harus bertahan hidup dalam kondisi genosida dan blokade.
Dalam unggahannya, Wanda menyampaikan bahwa menonton tragedi kemanusiaan tanpa melakukan apa pun membuat seseorang kehilangan makna hidup. Karena itu, ia memutuskan untuk bertindak, meski hanya dalam kapasitas kecil. Baginya, perjalanan ke Gaza adalah bentuk perlawanan terhadap rasa tidak berdaya, sekaligus ajakan agar banyak orang tidak menutup mata terhadap penderitaan orang lain.
Solidaritas yang ditunjukkan Wanda melalui keikutsertaannya dalam misi ini memiliki beberapa makna penting:
Keffiyeh yang menempel di pundaknya pun bukan sekadar pelengkap penampilan, melainkan pesan visual yang menyuarakan perlawanan, komitmen, dan kepedulian.
Misi bantuan kemanusiaan ini juga mendapat dukungan luas dari masyarakat internasional, termasuk publik Indonesia. Berbagai organisasi seperti Rumah Zakat turut menyalurkan donasi agar bantuan bisa sampai ke tangan warga Gaza. Di media sosial, unggahan dari akun seperti @m_shebrawy juga memperkuat informasi mengenai kondisi darurat di Gaza dan mengajak publik untuk terus peduli.
Saat kapal yang ditumpangi Wanda sempat berlabuh karena kehabisan bahan bakar, semangat para relawan tidak surut. Hal itu justru semakin memperlihatkan dedikasi mereka yang luar biasa. Dukungan doa, perhatian, dan aksi nyata dari masyarakat menjadi energi tambahan yang membuat misi ini tetap berjalan.
Bagi Wanda, misi ke Gaza bukan hanya perjalanan fisik melintasi lautan, tetapi juga perjalanan moral dan spiritual. Setiap langkahnya mencerminkan nilai keberanian, rasa kemanusiaan, serta tanggung jawab untuk ikut serta dalam perjuangan rakyat Palestina.
Sebagai satu-satunya wakil Indonesia di kapal bantuan tersebut, Wanda Hamidah menghadirkan representasi penting tentang bagaimana aksi kecil bisa bermakna besar. Ia menegaskan bahwa kepedulian tidak mengenal batas negara, bahasa, ataupun budaya. Solidaritas bisa hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari mengenakan keffiyeh hingga terjun langsung membawa bantuan ke daerah konflik.
Simak Juga : Global Citizen Festival 2025: Hadirkan Shakira & The Weeknd