Irama Jiwa – Kerontokan dan kebotakan rambut bukan lagi dianggap sekadar masalah estetika semata, baik pada pria maupun wanita. Kondisi ini kini dipandang lebih serius karena dapat memengaruhi rasa percaya diri hingga kualitas hidup seseorang. Banyak orang merasa kehilangan identitas ketika rambut mereka mulai menipis, sehingga mencari solusi yang efektif menjadi kebutuhan yang mendesak.
Melihat tingginya kebutuhan tersebut, para dokter spesialis dermatologi, bedah plastik, serta pakar transplantasi rambut Indonesia berinisiatif menyelenggarakan sebuah pertemuan ilmiah berskala internasional. Kongres bernama Hair Restoration and Transplantation Congress (HAIRCON) 2025 resmi digelar pada 5–7 September di Jakarta. Acara perdana ini berlangsung di dua lokasi utama, yaitu Raffles Hotel dan ERHA Iskandarsyah, serta menghadirkan para pakar dari berbagai negara.
Baca Juga : Bayangkan Jika Bumi Berbentuk Kubus, Apa yang Akan Terjadi?
HAIRCON 2025 menjadi wadah penting untuk memperkenalkan teknik terbaru dalam bidang transplantasi rambut. Salah satu sorotan adalah pemaparan mengenai terapi regeneratif yang dinilai menjanjikan hasil lebih alami dan berkelanjutan.
Beberapa metode modern yang dibahas meliputi:
Menurut Ketua Panitia HAIRCON 2025, dr. Ardhiah Iswanda, SpDVE, M.Ked.Klin, teknologi tersebut diyakini akan membuka peluang besar bagi perkembangan ilmu transplantasi rambut di Indonesia.
Tidak hanya sesi presentasi, kongres ini juga menghadirkan live surgery dan live demo workshop. Selama tiga hari, peserta diajak menyaksikan langsung prosedur yang dijalankan oleh para ahli internasional.
Topik yang ditampilkan dalam sesi praktik meliputi:
Metode pembelajaran langsung ini menjadi sarana penting dalam mempercepat transfer ilmu. Dengan lebih dari 300 peserta, HAIRCON 2025 berhasil menciptakan suasana interaktif di mana teori dan praktik berjalan beriringan.
Kehadiran HAIRCON tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga memperkuat jejaring internasional. Acara ini dihadiri oleh dokter spesialis dari berbagai bidang, termasuk dermatologi, bedah plastik, hingga dokter umum. Industri pendukung dari dalam dan luar negeri turut ambil bagian untuk memperkenalkan produk maupun teknologi terbaru.
Beberapa negara yang mengirim delegasi di antaranya adalah Australia, Korea Selatan, India, Thailand, Singapura, dan Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mulai dipandang sebagai pusat penting dalam pengembangan ilmu transplantasi rambut di kawasan Asia.
Ardhiah menekankan bahwa tujuan utama HAIRCON adalah menghadirkan kolaborasi, edukasi, dan inovasi. Menurutnya, saat inilah momentum bagi Indonesia untuk sejajar dengan negara-negara maju dalam bidang restorasi rambut.
Kesuksesan penyelenggaraan pertama HAIRCON memberi optimisme besar bagi keberlanjutan acara ini. Ratusan peserta yang hadir, baik dari kalangan medis maupun industri, menyambut positif berbagai terobosan yang dipaparkan.
Ardhiah memastikan bahwa HAIRCON akan dilaksanakan setiap tahun. Rencana besar telah disusun untuk menghadirkan HAIRCON 2026 dengan skala yang lebih luas, baik dari sisi inovasi maupun partisipasi lintas negara. Diharapkan, pertemuan ilmiah tahunan ini menjadi agenda tetap yang tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mempercepat kemajuan Indonesia di bidang perawatan rambut.
Dengan perkembangan teknologi dan dukungan kolaborasi internasional, masa depan terapi serta transplantasi rambut di Indonesia tampak semakin cerah. HAIRCON menjadi pintu masuk bagi era baru di mana masalah kerontokan dan kebotakan tidak lagi dipandang sebagai hambatan besar, melainkan tantangan yang bisa diatasi dengan inovasi.
Simak Juga : Rahasia Perawatan Kecantikan Pagi Hanya dalam 5 Menit