Irama Jiwa – Banyak orang pernah mengalami mimpi yang tidak biasa ketika sedang sakit, terutama saat demam. Mimpi-mimpi tersebut sering kali terasa lebih nyata, intens, bahkan menakutkan. Beberapa orang melaporkan dikejar sosok asing, terjebak di ruangan gelap, atau menghadapi situasi yang membuat panik. Fenomena inilah yang dikenal dengan istilah fever dreams.
Menurut psikolog yang meneliti pola tidur, Mark Rosenblum, mimpi yang muncul saat demam terjadi karena kondisi tubuh dan otak sedang mengalami perubahan signifikan. Demam membuat sistem tubuh sulit mengatur suhu, sementara kurang tidur memperparah intensitas mimpi. Kombinasi inilah yang membuat isi mimpi terasa begitu kuat dan mengganggu.
Baca Juga : Renungan Pagi: Membuka Hari dengan Semangat dan Iman
Mimpi sebagian besar terjadi dalam tahap tidur yang dikenal dengan rapid eye movement (REM sleep). Pada fase ini, aktivitas otak sangat tinggi sehingga berbagai pikiran, emosi, dan pengalaman bercampur menjadi mimpi. Saat tubuh sakit, kualitas tidur biasanya menurun. Akibatnya, otak berusaha menyeimbangkan kondisi tersebut dengan memperpanjang fase REM pada malam berikutnya.
Fenomena ini disebut REM rebound. Kondisi ini menjelaskan mengapa mimpi terasa lebih intens dan penuh detail ketika seseorang kurang tidur atau sedang mengalami demam. Otak seakan berusaha mengejar “utang tidur” dengan meningkatkan aktivitas mimpi. Intensitas mimpi pada fase ini bisa meningkat tajam, sehingga wajar jika seseorang merasa mimpi tersebut terlalu nyata.
Selain itu, demam juga membuat tubuh kesulitan menjaga kestabilan suhu. Pada fase REM, mekanisme pengaturan suhu tubuh tidak berjalan efektif. Kombinasi suhu tubuh yang meningkat dan otak yang aktif membuat isi mimpi semakin sulit diprediksi. Hal inilah yang menyebabkan fever dreams kerap muncul dalam bentuk mimpi yang menyeramkan atau membingungkan.
Mimpi yang dialami ketika demam tidak selalu menyenangkan. Sebaliknya, banyak orang justru mengalami mimpi buruk atau mimpi yang menegangkan. Walaupun penyebab pasti fenomena ini belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor diyakini berperan.
Dengan kata lain, fever dreams merupakan hasil dari interaksi kompleks antara kondisi fisik yang tidak stabil dan beban emosional yang meningkat. Inilah alasan mengapa mimpi demam sering kali meninggalkan kesan kuat, bahkan setelah seseorang bangun tidur.
Walaupun tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi mimpi buruk ketika sakit. Menurut Rosenblum, menjaga kualitas tidur adalah kunci utama agar mimpi tidak terlalu mengganggu.
Tips-tips tersebut tidak serta merta menghilangkan fever dreams, namun dapat mengurangi frekuensi dan intensitasnya. Dengan tidur yang lebih berkualitas, tubuh juga memiliki kesempatan lebih besar untuk pulih dari sakit.
Ketika seseorang jatuh sakit, tubuh tidak hanya menghadapi gangguan fisik, tetapi juga tekanan psikologis. Rasa lelah, ketidaknyamanan, dan kekhawatiran dapat memperparah kondisi mental. Emosi ini sering kali ikut terbawa ke dalam mimpi.
Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat membuat mimpi semakin penuh ketegangan. Bahkan pada orang sehat, tingkat stres tinggi bisa memicu mimpi buruk. Apalagi saat tubuh sedang sakit, kerentanan otak terhadap stres menjadi lebih tinggi. Dengan kata lain, fever dreams bukan hanya hasil dari demam semata, tetapi juga dari pikiran yang terbebani.
Simak Juga : Cara Sederhana untuk Mengatasi Hidung Tersumbat Sendiri