Irama Jiwa – Rose, salah satu anggota BLACKPINK, resmi merilis koleksi debut bersama Puma setelah satu tahun menjabat sebagai duta global merek olahraga ternama tersebut. Koleksi kapsul ini menghadirkan sepuluh item yang mencerminkan gaya pribadinya serta perjalanan artistik yang terus berkembang.
Selain busana, konsep visual Rose BLACKPINK X Puma juga mendapat perhatian serius. Logo, tata letak desain, hingga kemasan produk dipikirkan secara matang. Menurut Rose, perjalanan menciptakan koleksi ini adalah pengalaman penuh eksperimen yang membuktikan betapa erat hubungan antara fesyen dan identitas pribadi.
Rose mengungkapkan bahwa inspirasi koleksi ini lahir dari pakaian yang biasa ia kenakan di luar panggung. Ia dan tim Puma mencoba beragam material, potongan, serta desain hingga menemukan bentuk final yang dianggap paling mencerminkan dirinya. Proses ini melibatkan eksplorasi panjang hingga setiap sampel melahirkan ide baru.
Selain busana, konsep visual koleksi juga mendapat perhatian serius. Logo, tata letak desain, hingga kemasan produk dipikirkan secara matang. Menurut Rose, perjalanan menciptakan koleksi ini adalah pengalaman penuh eksperimen yang membuktikan betapa erat hubungan antara fesyen dan identitas pribadi.
Baca Juga : Tenangkan Pikiran: 6 Cara Cepat Atasi Stres dalam 5 Menit
Dalam wawancara, Rose menyampaikan bahwa koleksi ini mencerminkan perbedaan gaya antara dirinya di atas panggung dan di kehidupan sehari-hari. Saat tampil, ia lebih suka memilih outfit yang bold dan penuh ekspresi. Sebaliknya, di luar panggung ia mencari keseimbangan antara kenyamanan, kesan sporty, serta sentuhan feminin yang manis.
Puma dianggap sebagai merek yang cocok dengan jati dirinya. Bagi Rose, Puma mampu memadukan karakter sportswear yang serius dengan elemen stylish yang modern. Kombinasi inilah yang membuatnya merasa produk Puma mudah menyatu dengan gaya personalnya.
Koleksi Puma ini dikerjakan Rose bersamaan dengan proses pembuatan album solonya yang bertajuk Rosie. Kedua proyek tersebut membuatnya semakin menyadari bahwa baik musik maupun fesyen menuntut keterlibatan kreatif sepenuh hati.
Rose menggambarkan proses desain koleksi mirip dengan pembuatan album. Keduanya menuntut eksplorasi emosi, keberanian untuk mencoba hal baru, serta kejujuran dalam mengekspresikan diri. Baginya, mencipta memang bisa terasa menegangkan, bahkan menakutkan, namun hasil akhirnya adalah sesuatu yang indah dan otentik.
Rose menganggap setiap item dalam koleksi Puma ini seperti “anak” yang lahir dari cintanya terhadap dunia fesyen. Dari seluruh produk, sweatshirt menjadi favoritnya karena kombinasi bahan, potongan, serta posisi logo yang dianggap sempurna. Ia bahkan mengaku akan membeli produk tersebut jika melihatnya di toko, menunjukkan betapa personalnya keterlibatan dalam desain koleksi ini.
Selain itu, kolaborasi ini juga menjadi bukti bahwa dirinya mampu menyalurkan kreativitas bukan hanya melalui musik, tetapi juga melalui gaya berpakaian. Hal ini menegaskan peran Rose bukan sekadar sebagai idol di atas panggung, melainkan juga sosok kreatif yang mampu berkontribusi dalam industri fesyen global.
Setelah melalui jadwal tur dunia yang melelahkan bersama BLACKPINK, Rose akhirnya memiliki waktu istirahat sejenak sebelum melanjutkan rangkaian konser “Deadline” ke Asia. Ia mengakui bahwa transisi dari panggung besar kembali ke rutinitas harian tidaklah mudah.
Rose menyebut dirinya seorang workaholic yang perlu belajar menyeimbangkan keinginan untuk terus bekerja dengan kebutuhan akan ketenangan. Dalam masa jeda ini, ia mencoba menikmati hal-hal sederhana yang bisa memberikan kebahagiaan.
Koleksi debut Rose bersama Puma bukan hanya sekadar produk fesyen, tetapi juga representasi perjalanan kreatif seorang artis yang terus berkembang. Dari musik hingga gaya berpakaian, Rose menunjukkan bahwa dirinya mampu menyalurkan energi, emosi, dan kepribadian ke dalam setiap karya.
Kolaborasi ini juga memperlihatkan bahwa fesyen dan musik dapat berjalan beriringan sebagai media ekspresi diri. Dengan karakter sporty, stylish, dan feminin yang khas, koleksi ini menjadi simbol penting dalam perjalanan Rose sebagai seniman yang tak takut mengeksplorasi medium baru.
Simak Juga : AI dan Konten Viral: Risiko Teknologi di Tengah Protes Nasional